Perjalanan ini sudah 3 tahun yang lalu tapi baru saya share sekarang. Saat itu saya terlibat kerja dengan teman baik sekaligus kolega cantik saya Ayu Arman, dalam pembuatan buku biografi Pak Dr. Ir. Willy M Yoseph. Tugas saya adalah mengisi ilustrasi buku dengan foto foto Kabupaten Murung Raya. Dua minggu berada di Puruk Cahu ibu kota kabupaten Murung Raya. dan saya pun berkesempatan mengunjungi beberapa kecamatan dan desa. Liputan kali ini adalah perjalanan saya mengikuti bapak bupati ke Desa Baloi untuk menghadiri sebuah upacara Adat menyambut kedatangan tamu dari BHPbiliton sebuah perusahaan tambang batu bara di Kab. Murung Raya. Jarak antar desa di tengah hutan kalimantan tengah sangat jauh dan kali ini rombongan kami berangkat menggunapakn capung besi. Dan ini pertama kalinya saya memotret dari udara. thanks God for this opportunity.
ada cerita unik saat itu saya memakai sepatu Eiger kesayangan ternyata saya tak boleh memakai sepatu terbuka jadi lah saya pinjem dan sabotase sepatu teman .. jadi kalau sepatu saya kegedean harap di maklumi .. nanti kliatan kok di fotonya :D. Sebelum perjalanan di mulai saya dengan manis ( ha ha ha ) meminta ijin ke pak Willy untuk memilih tempat duduk karena saya mau motret, dengan senang hati pak Willy pindah tapi karena kekurang ajaran itu juga kali ya saya gak di kasi project lagi hi hi hi … Yup perjalanan di mulai, dasar ndeso saya terkagum kagum melihat Murung Raya dari atas dan kamera saya pun minta di pencet pencet.
Yup saatnya landing di sela sela hutan tipis. Narsis itu wajib sebagai bukti saya sudah menginjakkan kaki di paru paru dunia ini. Dan rombongan bergerak menuju tempat acara.
Yuup mari kita mulai acaranya. Selamat datang di Desa Baloi desa nun jauh di jantung Central Borneo. Kami di sambut dengan upacara menyambut tamu adat suku Dayak. Tak banyak yang bisa saya tulis mungkin foto bisa lebih bercerita.
Selesai sudah upacara penyambutan dan acara selanjutnya adalah pidato pidato yang saya tak begitu memperhatikannya karena ternyata mata saya cukup lincah waktu itu ha ha ha biasa ngikutin naluri kamera 😀 sedikit curi curian saya di lokasi acara ndak banyak deh yang saya share nanti di kira saya pergi ke situ main main aja.
Sampai pada acara yang saya tunggu tunggu pertunjukan tari tentu saja. Saya pun bergerak untuk mengambil posisi nyaman memotret. Posisi yang memungkinkan saya jongkok dan berdiri di saat yang cepat. Ini dia tarian sambutan dan tarian perang suku Dayak dengan penari yang cantik cantik berkulit kuning langsat dan laki laki yang gagah sebagai pendekar perang.
Sekian acara tari tarian. Ada acara sembelih kerbau tapi kondisi dan waktu tak memungkinkan saya meliputnya. Kami sepertinya harus bersegera ke landasan untuk melanjutkan perjalanan ke Markas BHPbiliton untuk makan siang dan ngaso sejenak. Sebelumnya aktifitas foto bersama penutup acara.
Sebelum beranjak ke lokasi dan desa lain kami mampir di markas BHPbiliton dulu untuk makan siang untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Desa lain dengan menggunakan Speed.
Sekian dulu liputan desai Baloi saya sampai ketemu di desa desa lain di Kabupaten Murung Raya.