Berkunjung ke Malang selalu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Namun di kunjungan sebelumnya tak sempat terdokumentasi dengan baik. Kali ini dengan waktu tinggal yang lebih lama akhirnya kunjungan ke beberapa tempat yang cukup terkenal di malang bisa terlaksana.
Kali ini mengubek ubek pasar burung yang di kenal dengan nama Pasar Manuk Splindiit. Mungkin karena letaknya tak jauh dari Hotel Splindeet di selatan jalan Tumapel. Pasar Burung ini sendiri tepatnya di jalan Brawijaya. Tempat ini sungguh menarik saya mendapat infonya dari teman yang tinggal di Malang. Tempat yang rindang dan asri dengan pedagang burung yang jumlah nya cukup banyak sekitar 500 pedagang.
Di Pasar burung ini juga ada tempa makannya di mana kita dapat menemukan menu tahu campur khas Jawa Timur. karena datang pas jam laper dan makan siang maka saya kudu menyantap makanan ini dulu. Dari gerbang masuk di jalan Tumapel menerobos pasar untuk mencari tempat makan. Sekalian lihat sekilas dulu sebelum kamera keluar.
Setelah perut terisi penuh dan sedikit ngaso sambil menunggu matahari lengser dari bayang tegak lurus. Setidaknya tak memotret di jam 12 tepat. Kasian kepala saya kena teriknya matahari yaaa walaupun itu sebenarnya alasan saya untuk duduk lebih lama dan menikmati rindangnya kantin di bawah pohon beringin gede mumpung siang gak ada kuntil anak đ
Oke saatnya berjalan menikmati Pasar Burung yang sama sekali gak bau taik burung. Â Dari tempat makan saya akan berbalik arah berjalan ke arah pintu masuk. Pasar burung ini terbuka dan dagangan mereka di gelar di bawah pohon rindang dan di atas jembatan’ pasti akan cantik sekali di pagi atau sore hari dengan udara Malang yang dingin. plus dengan burung burung yang cantik. walau pun tak di pungkiri alangkah lebih bahagianya burung burung itu kalau bebas.
Ibu ini jutek juga. tapi gak apa apa lah saya yang nganggu ya saya kudu bikin ibu ini gak jutek lagi … saya di usir dengan kalimat “mbak mbak minggir mas ini mau melihat suara burung” aha dan saya pun tersenyum. Oke buu saya akan mundur tapi suara burung biasanya di dengar bu bukan dilihat dan calon konsumen si ibu pun tertawa ha ha ha .. untuk si ibu ndak lanjut juteknya takut konsumen lari kali yaa .. akhirnya saya mendapatkan senyum terpaksanya … lumayanlah đ
Bapak ini lebih ramah lah dari ibu tadi mungkin karena di bapak bapak ha ha ha … ada satu burung dagangan bapak ini yang sangat menarik perhatian saya namanya LoveBird. Saya pun bertanya ” LoveBird burung asal Malang kah? dan saya pun mendapatkan jawaban, “bukan buu burung ini import tapi di kembangkan di Malang”. Oke terima kasih Pak .. pertanyaan selanjutnya cukup ke mbah Google.
Dan LoveBird ini bisa dilatih dan menjadi sangat patuh seperti Niko si burung LoveBird yang tak lagi di sangkar dan di ikat. Ia hanya bertengger dan tak pergi kemana mana. Saat saya tanya berapa harga cukup dengan Rp 750 ribu saya.
Burung cantik ini berasal dari Afrika dan di kembang biakkan di sini.  Seperti namanya, burung ini mampu memikat hati banyak orang. Ia memiliki banyak kelebihan untuk dijadikan hewan peliharaan. Suaranya yang merdu dan warna bulu yang indah dengan tubuh yang relatif kecil. Love bird hidup secara berkelompok. Dikalangan penghobi burung, love bird dikenal sebagai burung yang melambangkan kerukunan dalam berpasangan. Saat bertemu pasangannya mereka akan mengoceh dan duduk berdampingan rapat benar benar si pecinta đ
Mari kita lanjut ke beberapa hewan lain yang juga di jual di pasar burung ini. Tak hanya menjual burung tapi juga ada kucing, kelinci dan hewan hewan lain. Juga tersedia pakan dan sarang burung yang berwarna warni. Menurut saya ini pasar hewan yang cukup hewani .. karena di sini walaupun mereka di kandangin tapi tidak keliatan tersiksa seperti tempat penjualan hewan di jakarta yang panas. Â Walaupun begitu saya tidak seratus pesen setuju dengan perdagang hewan. Bagi saya mereka hidup di alam nya itu akan lebih baik. Dan jangan sekali sekali mengambil hewan dari alam nya kalau memang sudah terlanjur di domestikasi maka rawat lah dengan cinta.Satu hal lagi yang menarik untuk kelinci. Di pasar burung ini bulu kelinci bisa di jual. Bulu yang di dapat dari hasil menyisir kelinci. Kata mas penjual kelinci ada yang datang ke pasar burung untuk mengumpulkan bulu kelinci. Bulu bulu ini di jadikan bahan untuk membuat kaus kaki dan berbagai pernik lain. Saya jadi penasaran di mana ya orang menjual kaus kaki dengan bahan bulu kelinci pasti empuk dan lembut sekali.
Untuk soal Pakan burung saya sempat berteriak geli namun syukurnya saya bisa mengendalikan diri, karena saya harus memotret hewan yang bikin geli dan merinding ini. dan satu lagi saya dikejutkan oleh mas Imin si penjual ulat yang dengan serius mengatakna bahwa ulat ini  bisa di makan manusia karena proteinnya tinggi dan tasanya seperti laron yang di jadikan peyek. Oh my God dan saat saya masih terkesima dan geli tatpi tetap memotret ulat ulat ini mas Imin dengan santai memperagakan aksinya yang mengatakan bahwa ulat ini bisa di makan. iyaah dan naluri saya untuk menangkap moment pun tak terhindarkan.
Gak afdol kalau gak ada foto narsisnya, bukti kalau saya berkunjung dan main ke pasar Burung Malang dan suatu saat saya akan berkunjung lagi dengan foto narsis yang lebih kecee đ