Teluk Jailolo Negri  Indah di Timur Indonesia

Dermaga Dodokwali Ternate

Boarding pass sudah di tangan, dengan gembira saya melangkah menuju ruang tunggu. Dua sahabat mengatakan mereka telah sampai di ruang tunggu keberangkatan menuju Ternate Maluku Utara. Malam semakin larut teman-teman lain bermunculan, salam kenalpun berlontaran diselingi canda segar. Pukul 1.25 dini hari kamipun tinggal landas, meninggalkan Jakarta. Perjalanan selama 3,5 jam siap kami jalani. Dingin mulai mengigit tak lama kantukpun menyerang.

Pukul 07.05 kami mendarat dengan mulus di Ternate, segera saya merubah jam. Waktu Ternate 2 jam lebih cepat dari Jakarta. Sebelunya dengan tisu basah saya menyegarkan wajah, bagaimana pun tak ingin kelihatan kucel ketika turun menyambut pagi, meskipun tak terlalu cerah, yang penting  tak hujan.  Di Ternate kami di sambut bandara cantik di tepi laut dan panitia FTJ (Festival Teluk Jailolo). Kopi dan teh hangat serta camilan setempat pun siap kami santap.  Setelah beristirahat sejenak rombongan pun menuju dermaga Dodokwali untuk langsung bertolak ke Teluk Jailolo.

Teluk Jailolo adalah wilayah di kabupaten Halmahera Barat  yang berada Provinsi Maluku Utara. Secara geografis kabupaten ini terletak di antara 1°-3° Lintang Utara dan 123°-128°  Bujur Timur. Luas wilayah kabupaten ini terdiri dari 11.623.42 Km2 wilayah laut dan 22,346 Km2 wilayah darat dan memiliki sejumlah pulau-pulau kecil yang sangat indah. Pulau-pulau itu terdiri dari 123 pulau yang dua diantaranya berpenghuni sedangkan yang lainnya merupakan pulau tanpa penghuni.

Festival Teluk Jailolo, kali ini merupakan festival ke dua namun persiapannya tampak cukup matang. Daya tarik paiwisata yang ditawarkan kabupaten agraris yang terletak di pesisir barat laut Halmahera,  ini adalah keunikan budaya dan keindahan alamnya. Dan Untuk Festival kali ini kami dimanjakan dengan Theatre On the Sea, sebuah pertunjukan teater dengan panggung di atas laut serta upacara-upacara adat menyambut musim tanam dan panen

Upacara makan Adat diadakan setiap menyambut hajatan besar. Untuk pembukaan FTJ upacara makan adat dilakukan oleh tetua dari kalangan keluarga Kesultanan Jailolo. Namun upacara makan adat juga di lakukan masyarakat jelata saat menyambut musin tanam dan musim panen.  Kami mendatangi desa Taraudu, desa Worat-Worat dan desa Gamomeng, masyarakat desa ini  bersuku Sahu dengan rumah adat bernama Sasadu.

Upacara
Upacara Makan Adat oleh Keluarga Kesultanan Jailolo
Rumah Adat Sasadu
Rumah Adat Sasadu
Jailolo 5
Upacara Makan Adat menyambut musim tanam atau panen

Pada masa lalu upacara ini biasanya di lakukan selama tujuh malam dengan makan dan minum serta menari, upacara dimulai dengan memberi penghormatan pada rumah adat, dilanjut dengan makan-makan dan tari-tarian kemudian di tutup dengan memutar tonggak di tengah rumah adat sebagai tanda kemenangan dan keberhasilan.

Tarian saat pesta adat di Sasadu
Tarian saat pesta adat di Sasadu

Jailolo 8

Tarian saat pesta adat di Sasadu
Tarian saat pesta adat di Sasadu

Jailolo 6
Jailolo 4

Jailolo 3

Jailolo 10

Jailolo 9

Memutar
Memutar Tonggak di tengah rumah adat

Theatre On the Sea menghiasi teluk di sore yang cerah dengan dengan tema Senja Merah Gunung Samudra pertunjukkan ini mengisahkan tentang sebuah kerajaan bawah laut yang diselubungi selaput maya dan di jaga oleh bangsa peri. Dikisahkan bahwa setelah kerajaan itu berusia sembilan generasi maka selubung maya atas kerajaan tersebut akan lenyap. Lenyapnya perlindungan ini menimbulkan efek dramatik yang nyaris mencerabut  akar kehidupan seluruh isi kerajaan. Mengahadapi hal ini seluruh isi kerajaan, raja dan rakyat jelata melakukan  respon positif sesuai dengan keberadaan diri masing-masing. Rakyat melakukan gerak badani dan raja melakukan gerak batin. Keduanya mencapai titik temu berupa kesiapan negri mengikuti arus jaman tanpa harus kehilangan akar kesejatian diri.  Di akhir kisah gerbang-gerbang negara di buka, hubungan dengan dunia luar terjalin dengan baik dan negri semakin makmur.

Teater on The Sea
Theatre on The Sea
Jailolo 13
Tarian Theater On The Sea

Jailolo 12
Jailolo 15

Jailolo 14

#Tulisan dan foto ini pernah di muat di majalah Event Guide tahun 2010

5 thoughts on “Teluk Jailolo Negri  Indah di Timur Indonesia

  1. kerukunan antar warganya sangat terasa sekali ya, kak. dan terlihat bahwa mereka begitu bangga pada lokalnya, pada kehidupannya sehingga masih rela melakukan upacara terima kasih pada semesta. kepingin rasanya ke jailolo kelak.

    1. Kerukunan masyrakat sana mendarah daging Indri .. ke sana deh gak rugi alamnya indah sekali. Kalau ke sana pas festival lebih seru lagi biasanya diadakan pas bulan Mai.

  2. tulisan mnarik!
    mksih Husni Munir sdah berkunjung di tanah kami….by seorang anak jailolo

Leave a Reply to Husni Munir Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.